Mari Memaafkan
to: Stevanny Atmanegara Wijaya
Suasana sepi menghampiri di keremangan pagi...
Galau dan gelisah menghantui setiap sudut kepala...
Kupandangi lagi beberapa bait kalimat itu...
Tetapi... isinya masih sama di mataku...
Ingin menyapa, tapi takut dimaki...
Ingin menjauh tapi aku tak sanggup...
Lalu..., apa maumu kawan? bisik suara hatiku...
ah... entahlah... biarlah... pasti besok akan kembali..
Tetapi..., mengapa mataku tak mau terpejam...?
Mengapa untaian kata-kata itu masih menggangguku?
Bukankah dia bukan siapa-siapa...?
Atau... mungkinkah aku sudah GILA...?
Perlahan kubaca lagi kalimat itu:
"Kenapa aku dicurigai? Apa memang aku salah berteman?
Maafkan kalau memang kehadiranku menggangumu..."
Perlahan kuberanikan diri..., maju.., melangkah.. dan berkata:
Sungguh... kau tidak salah berteman, wahai Dewi...
Maafkan bila aku melukaimu...
Maafkan bila tingkahku mengecewakanmu...
Biarlah hari ini berlalu dengan kecewa...
Tetapi besok... ya besok... bangunlah dan tersenyumlah...
Ingin kulihat indah dunia di wajahmu
sehingga dengan tulus kuingin berkata:
Aku masih ingin berada di dekatmu, Dewiku...
to: Stevanny Atmanegara Wijaya
Suasana sepi menghampiri di keremangan pagi...
Galau dan gelisah menghantui setiap sudut kepala...
Kupandangi lagi beberapa bait kalimat itu...
Tetapi... isinya masih sama di mataku...
Ingin menyapa, tapi takut dimaki...
Ingin menjauh tapi aku tak sanggup...
Lalu..., apa maumu kawan? bisik suara hatiku...
ah... entahlah... biarlah... pasti besok akan kembali..
Tetapi..., mengapa mataku tak mau terpejam...?
Mengapa untaian kata-kata itu masih menggangguku?
Bukankah dia bukan siapa-siapa...?
Atau... mungkinkah aku sudah GILA...?
Perlahan kubaca lagi kalimat itu:
"Kenapa aku dicurigai? Apa memang aku salah berteman?
Maafkan kalau memang kehadiranku menggangumu..."
Perlahan kuberanikan diri..., maju.., melangkah.. dan berkata:
Sungguh... kau tidak salah berteman, wahai Dewi...
Maafkan bila aku melukaimu...
Maafkan bila tingkahku mengecewakanmu...
Biarlah hari ini berlalu dengan kecewa...
Tetapi besok... ya besok... bangunlah dan tersenyumlah...
Ingin kulihat indah dunia di wajahmu
sehingga dengan tulus kuingin berkata:
Aku masih ingin berada di dekatmu, Dewiku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar