Rabu, Oktober 05, 2011

Belajar dari “Lagu Cinta” Iwan Fals (Suatu renungan di awal malam)


Pagi tadi, saya mengikuti Public Lecture Prof. Samuel O. Imbo, keturunan Kenya yang sekolah di Amrik dan sekarang mengajar di Hamline University, Amerika Serikat. Beliau membahas tentang : Harnessing Cultural Wisdom in the Service of Cross Cultural Dialogue. Saya tidak akan membahas tentang kuliah umum yang beliau paparkan, yang bagi saya pun seakan tidak ada artinya selain bisa ngumpul bareng teman-teman, atau saya yang bodoh atau kurang pandai ber-ba-bi-bu- dalam English Language hehehe....

Setelah itu saya menghadiri, lebih tepatnya mengantarkan diri ke acara ujian teman seangkatan: Mas Nurhadi Siswanto (Dosen ISI Yogyakarta), karena selain makan-minum gratis sampai kenyang, juga belakangan ini muncul tradisi baru di angkatan kami yaitu: XXI bareng, alias nonton bersama-sama – juga gratis hehehehe. Film-nya mantap mengisahkan seorang pemuda, leader yang terpilih di high skulyang memandang bahwa seorang pemimpin itu harus paling tidak berpenampilan menarik, tampan, dll yg serba menonjol, dan karena itu, dia meremehkan seorang wanita Hippy, yg dijuluki si Voodoo.. akhirnya dia disihir sehingga menjadi bagian dari komunitas Hippy itu, dengan tatoo di sekujur wajahnya, jelek sekali menurutnya. Sihir ini akan hilang dalam setahun jika dia bisa mendapatkan cinta sejati dari seorang wanita. Pokoknya mantap film-nya... endingnya disertai adegan hot kiss yang membuat beberapa teman saya yang masih bujangan jadi blingsatan....
Sampai di sini, kesimpulannya: hari ini sangat menyenangkan.

Sampai di rumah, telpon istri, merayu anak, agar mau berbicara dengan papanya walaupun diberi janji-janji yang entah bisa ditepati atau tidak, tapi dasar anak-anak... asyik bermain lupa sama papanya di rantau hehehe... setelah itu tidur... tak sampai se-jam terbangun gara2 mati lampu. Beberapa menit kemudian, lampunya nyala lagi..
Jangan berhenti membaca dulu... mau masuk di inti tulisan..!!

Jam 19.45 : nyalahkan laptop... setel winamp... lantunan lagu2 dari folder Iwan Fals mulai mengalir... lagu pertama..., lagu kedua..., ketiga.., keempat... tak terjadi apa2... tetapi lagu KELIMA... membuat saya seakan bangun dari tidur panjang...
Lagunya berjudul: Lagu Cinta, Syairnya begini teman-teman:
Bait 1 (Aku tak tahu harus mulai dari mana? Aku tak tahu harus menulis apa? Di tanganku duka. Di tanganku suka)
Bait 2 (Lagu cinta ingin kunyanyikan.. Namun lidahku kaku hatiku beku.. aku rindu.. aku tak tahu.. lagu cinta dimana kamu?)
Reff (Mencari apa yang dicari... Menunggu apa yang ditunggu.. Aku merasa dikejar waktu..)
Bait 3 (Darimana kamu datang... Aku tak mendengar langkahmu... Lagu cinta.. pelan-pelan bangunkanku)
kembali ke Reff...

Yang terjadi setelah menyimak lagu ini adalah: hati saya bergetar... banyak rasa mulai mulai menyatu... saya memutarnya berulangkali.. bahkan berpuluh-puluh kali agar maknanya meresap.. berusaha tidak mengaitkannya dengan hidup saya yang sekarang, tetapi pandangan Iwan Fals di sudut Winamp ini kok terus keliatan mengatakan : “hai Ricardo, dgr tuch lagu... lalu kerjakan apa yg harus kau kerjakan.. segera.. !! gak pake lama.. ingat, kata2 laguku: ditanganku duka, ditanganku suka..”

Kesadaranku kembali.., memang apa yang dikatakan Iwan Fals lewat Lagu Cinta-nya benar menurut saya. Selama ini memang saya tidak tahu harus memulai dari mana, saya tidak tahu mau menulis apa. Tetapi kata Iwan Fals: “di tanganku duka, di tanganku suka” membuat saya berpikir bahwa semuanya tergantung seutuhnya pada saya; entah itu suka, entah itu duka. Reff-nya perlahan-lahan kulantunkan: Mencari apa yang dicari... Menunggu apa yang ditunggu.. Aku merasa dikejar waktu..

Yaaa... saya ternyata mencari cinta... saya menunggu cinta... dan walaupun sekarang saya merasabenar-benar dikejar waktu... saya tetap yakin bahwa cinta itu akan saya gapai tepat pada waktunya, apalagi saya ada di Fakultas yang penuh cinta... Philosophy... itulah kebanggaanku. Menjadi bijak dan penuh cinta tepat pada waktunya, itulah tujuanku di sini. Tujuan utamaku bukan mengikuti public lecture beratus-ratus profesor, bukan pula menyempatkan diri menghadiri ujian teman, tetapi menggapai impian keluarga, impianku sendiri. Kalau tidak sekarang, kapan lagi.. pasti banyak anak bangsa yang ingin seperti saya saat ini, jadi jangan sia-siakan kesempatan ini. Keep spirit, nyanyikan lagu cinta dan berjuanglah.. demi diri sendiri, demi orang tua, demi keluarga, demi Nusa dan Bangsa.

Iwan Fals, matur tengku banget yaaa... karena lagu cinta-mu, malam ini saya jadi tahu apa yang dicari... karena kamu sy jd sadar bahwa tidak perlu saya menunggu karena yang dicari dan ditunggu sebenarnya ada dalam diri, dalam sanubari ini. Buat teman2 yang kebetulan bernasib sama... sy doakan, semoga diberi pencerahan oleh Iwan Fals juga. Hidup memang penuh kejutan... hadapilah.... ^_^

Surat untuk Kawan...


Hai kawan...
gimana kabarmu pagi ini...?
harapanku kau baik-baik saja, selalu happy bersama semua orang di sekitarmu..
Di sini.., di dalam kamar yang agak pengap ini, aku selalu mendoakanmu..
Apapun yang terjadi padamu, pasti akan sampai beritanya di telingaku...
Jadi, yakinlah aku tetap jadi kawanmu..

Kawan...
Ku harap kau tak menanyakan padaku: "pa kabarmu kawan?"
Karena apapun keadaanku, tetap akan kujawab: "aku baik-baik saja"
Apakah kau pernah melihat raut kesedihan di wajahku?
Ataukah kau pernah melihat aku menangis..?
Tentu saja kau tidak akan pernah melihatnya...
Mengapa..? 
Karena setiap aku berada di sampingmu, aku harus tetap selalu kuat..
Setiap kali aku di sisimu, aku tak boleh goyah..
Setiap kali aku di dekatmu, aku harus selalu waspada:
Jangan-jangan ada yang menyakitimu..
Jangan-jangan ada yang menghinamu..
Jangan-jangan ada yang berlaku kurang ajar kepadamu..

Kawan...
Jangan pernah berpikir bahwa aku akan meninggalkan pertemanan kita..
Jangan pernah berpikir bahwa aku akan menuntut pamrih..
Jangan... Jangan kawanku...!!
Aku, bukanlah tipe orang seperti itu..!!
Aku, bukanlah cukong di pasar-pasar
Atau pun pemilik-pemilik Supermarket, Swalayan...
Yang terkadang hanya mencari keuntungan semata...
Aku hanyalah kawanmu... itu sajaaaa...!! Jangan pikirkan yang lain kawanku...

Kawan..
Pagi ini kuharap kau bangun dengan bahagia...
Melahap sinar mentari dengan sukacita... 
Melebarkan senyum menyambut ASA baru...
Lihatlah kawan..., dunia tersenyum menyambutmu...
Pujuk-pujuk dedaunan menari menyambutmu..
Embun pagi bahkan enggan beranjak karena terpanah menatapmu..

Kawanku...
Jika suatu saat aku tak ada di sisimu...
Jangan kau berpikir bahwa aku meninggalkan pertemanan kita...
Kau harus tahu kawanku bahwa hidup itu kadang-kadang harus begitu..
Hidup itu terkadang harus disikapi...
Hidup itu harus diperjuangkan...
Dan bila hidup tak memihak padaku atau padamu...
Jangan pernah bersedih, karena aku tetap jadi kawanmu...

Kawanku.... kawan terbaikku...
Aku tak tahu harus menulis apa lagi...
Aku tahu kau dapat mengerti isi tulisanku...
Aku yakin, kau dapat memahamiku seperti aku memahamimu...
Satu pesanku kawan, jangan pernah menyerah pada situasi yang diciptakan hidup ini.
Biarlah engkau mengendalikan hidupmu sendiri.
Bebaskanlah dirimu, kembangkanlah imajinasimu dan terbanglah...

Kawan terbaikku..
Mengakhiri surat ini, aku mengutip sepenggal bahasa bijak tetanggaku:
"Terkadang kita tak pernah paham tentang apa yang tiba-tiba hadir dalam hati, namun semoga ada ruang berpikir jernih tuk bisa mengurai setiap hal indah atau pun sedih yang tersajikan untuk kita."
Semoga suratku ini, dapat kau baca, selami, sehingga pertemanan kita akan semakin mesra..
Bangunlah kawanku...
Dunia tidak akan indah tanpa  senyum dan tawamu...

Salam damai buatmu kawanku...

Cerita Tentang Anggrek Kesayangaku


Hai kawan,
Malam ini saya mau bercerita tentang hidup...
Harapanku..., kau mau meluangkan waktu sedikit saja untuk mendengarkan..
Kalau kau sudah siap, aku akan mulai bercerita...

Kisahku bukan kisah untuk mendapat belas kasihanmu...
Bukan juga u/ mendapatkan simpatimu...
Kisahku ini hanya untuk kau dengarkan... itu sajaaaa....
Yaaa... sekedar melepas aura dari penatnya kepalaku...
Melepas rasa yang menghentak di otakku...

Kawan, pernahkah kau mendengar penggalan lagu ini:

"Di bumi yang berputar pasti ada gejolak
Ikuti saja iramanya, isi dengan rasa
Di menara langit halilintar bersabung
Aku merasa tak terlindung, terbakar kegetiran
CINTA yang KUBERI SEPENUH HATIku
Entah YANG KUTERIMA AKU TAK PEDULI"

Ya, itu penggalan lirik lagu Ebiet G Ade...
Salah satu penyanyi yang mengajarkan banyak tentang hidup bagiku...
Melanjutkan ceritaku, hari ini benar-benar melelahkan kawan..
Baik fisik maupun pikiranku..
Banyak hal yang kukerjakan yang membuat fisik dan pikiranku capek..
Lebih-lebih lagi ketika kulihat sekuntum anggrek hitam kesayanganku, yang setiap hari kusiram dengan telaten mendadak layu... entah apa yang membuatnya begitu... Pikirku, ya mungkin saja cuaca terlalu terik, atau terlalu banyak air yang kusiram membuatnya begitu... Selebihnya aku hanya bisa menerkah, karena aku bukan pakar tanaman anggrek.

Ya ceritaku ini intinya tentang Angrek Hitamku ini kawan...
Di tengah keletihan fisikku..
Di tengah kelemahan kerja otakku...
Aku dihadapkan dengan layunya tanaman kesayanganku...
Kawan, kamu bisa saja berkata: "ah... itu hanya tanaman... layu 1 beli lagi yang lain"
Bukan di situ letaknya persoalannya kawan...
Anggrek ini ada sejarahnya kawan...
Kau bisa saja tidak percaya kawan, tetapi ini nyata bagiku:
Di saat aku letih... Di saat aku kecewa... Di saat aku putus asa... Anggrek ini slalu menghiburku..
Dia selalu memberi semangat padaku... Dia selalu bisa membuatku tertawa...

Saat ini kawan..., aku benar-benar kuatir..
Jangan-jangan Anggrek itu tidak akan mekar lagi besok..
Jangan-jangan ia akan terus layu dan mati...
Jangan-jangan ia akan gugur, jatuh dan menghilang ditelan angin...
Kawan, kau mungkin bisa berkata: "ah... kau terlalu emosional... Dia hanya seonggok daun"
Bukan... Bukan itu esensinya kawan...!!!
Aku benar-benar kuatir...

Perlahan dari Winampku yg butut ini aku mendengar lagu di atas itu....
Memang di bumi yang berputar ini pasti selalu ada gejolak...
Itu pasti kawan... itulah hidup... ikuti saja iramanya..
Halilintar dan kegetiran selalu menyambangi kehidupan...
Mungkin ini yang melanda aku dan anggrek kesayanganku...
Tetapi aku selalu berprinsip: Cinta yang kuberi selalu dengan sepenuh hati...
Itu berlaku juga bagi Anggrek kesayanganku...
Entah yang kuterima, aku tak peduli...

Anggrekku..., walaupun kau layu... aku tetap menyayangimu...
Rasa sayangku tak berkurang sedikitpun baik dikala kau segar maupun kau layu...
Doaku malam ini, Tuhan memberi angin Surganya... dan kau akan segar lagi besok...
Tetapi, andaikan kau tak segar lagi besok..
Kau harus tahu anggrek kesayanganku... kau akan tetap menjadi kesayanganku..

Kamis, Maret 31, 2011

RASA u/ Jantung Hati
to: Cherrel Relsky Nanuru - Patty

sendiri dan merasa asing...
itulah rasaku siang ini..
bosan, sumpek, galau... bercampur di kamarku...
bagai lukisan abstrak yg dipamerkan di galeri tak bertuan...

lantunan lagu-lagu Tanah Papua berderai di telinga...
kadang sayu..., kadang menghentak... seakan berkata:
bangun... berjuang.... for freedom....!!!
tapi... tak mampu membangkitkan semangat ituuu...

perlahan terdengar lagi lantunan indah...:
"gunung dan tanjung terpeleh....
wajahmu terpeleh....
terbayang senyum manismu, hancur hati ini...
sapu tangan biru... kini basah sudah...
berpisah lewat pandangan, bertemu dalam doa..."

sungguh..... aku rindu....
rindu senyummu.... rindu candamu...
rindu sentakanmu... rindu harum tubuhmu...
rindu semuanya darimu....

oh jantung hatiku....
sungguh ku cinta dirimu...
sepenuhnyaaa.... utuh.... bulat... semuanyaaa...
doakanlah... kita kan segera berjumpaaa....

kau mungkin tak akan percaya...
tapi sungguh... air mataku berderai mengingatmu...
keyakinanku... kau pun sama denganku...

oh mentari siang.... sampaikan rinduku...
katakan padanya: tiada yang lain yg kucinta sehebat ini...
walaupun gunung-gunung terpeleh.... 
walaupun terpisah lewat pandangan...
dia kan slalu dalam kalbuku...

satu pesan hatiku...
jagalah rasa ini.. oh jantung hatiku...
biarpun jarak dan waktu memisahkan kita..
cinta kan tetap berbunga...
saatnya nanti kan tiba... 
bunga itu kan menjadi buah...
kupetik dan kuhadiakan hanya untukmu... jantung hatiku....


Selasa, Maret 15, 2011

Mari Memaafkan
to: Stevanny Atmanegara Wijaya



Suasana sepi menghampiri di keremangan pagi...
Galau dan gelisah menghantui setiap sudut kepala...
Kupandangi lagi beberapa bait kalimat itu...
Tetapi... isinya masih sama di mataku...

Ingin menyapa, tapi takut dimaki...
Ingin menjauh tapi aku tak sanggup...
Lalu..., apa maumu kawan? bisik suara hatiku...
ah... entahlah... biarlah... pasti besok akan kembali..

Tetapi..., mengapa mataku tak mau terpejam...?
Mengapa untaian kata-kata itu masih menggangguku?
Bukankah dia bukan siapa-siapa...?
Atau... mungkinkah aku sudah GILA...?

Perlahan kubaca lagi kalimat itu:
"Kenapa aku dicurigai? Apa memang aku salah berteman?
Maafkan kalau memang kehadiranku menggangumu..."


Perlahan kuberanikan diri..., maju.., melangkah.. dan berkata:
Sungguh... kau tidak salah berteman, wahai Dewi...
Maafkan bila aku melukaimu...
Maafkan bila tingkahku mengecewakanmu...

Biarlah hari ini berlalu dengan kecewa...
Tetapi besok... ya besok... bangunlah dan tersenyumlah...
Ingin kulihat indah dunia di wajahmu
sehingga dengan tulus kuingin berkata:
Aku masih ingin berada di dekatmu, Dewiku...
INDONESIA TANAH AIR BETA

Indonesia.... itulah namamu...
Indah, bagaikan Surga, kata orang tentangmu..
Membentang luas dari Sabang sampai Merauke
Berdiri gagah di antara beraneka suku-suku bangsa..

Kini.... banyak keluhan tentangmu, Indonesia...
Banyak sumpah serapah menggelayut di lengan bajumu...
Banyak hujatan singgah di kepalamu...
dan entah brapa banyak kutuk menerpa pujuk-pujuk dari rambutmu...

Oh.... Indonesiaku....
Apakah salah bila  kami membencimu, memakimu....?
Apakah salah jika kami turut menghujatmu, mengutukimu...?
Oh.... Indonesiaku....
Brapa lama lagi kau akan berpura-pura buta....?
Brapa lama lagi kau akan berpura-pura tuli....?

Oh.... Indonesiaku.....
Arahkanlah pandangan mata hatimu...
Sendengkanlah telinga kasihmu....
Dengarlah..., lihatlah.... !!
Betapa aku, dia, mereka, kami semua sangat membutuhkanmu....!
Berpalinglah.... dan jangan pernah pergi lagi....
Biarlah kami mendapat belas kasihmu...
Biarlah kami mendapat bagian uluran tanganmu...
Sehingga kami bangga dan berkata: INDONESIA TANAH AIR BETA.

Senin, Maret 14, 2011


Guruku
(dedicated to: my lovely mom, Ia mau pensiun Guru Pebruari, 2012)


Tiap hari kau ayunkan langkahmu
Tak mengenal hujan atau pun panas kau tetap berjalan
Walau kadang tertatih-tatih dan bermandikan keringat
Kau tetap berdiri, tegar di depan kelasku

Kadang-kadang marah... kadang-kadang lucu...
Kau tak hanya membentak, tetapi juga memeluk
Kau telah  mengisi hari-hariku dengan ilmu
sungguh, pengorbananmu telah menjadi bagian indah bagi hidupku

Guruku...
Terima kasih untuk pengorbananmu
Terima kasih untuk ilmu yang kau beri
Guruku...
Jasa-jasamu takkan kulupa
Engkau adalah pahlawanku
Guruku...
Walau hanya seuntai kata-kata
Namun doaku tulus bersamamu selalu

Misteri Hidup 
(to: Ria Gerry, my inspiration tonigth, entah siapa dia....)


entah kenapa malam ini aku begitu galau...
entah kenapa awan gelap itu tak mau pergi dari hatiku..
kupandang langit.... ahhhh membosankan...
kupandang rembulan..., ahhh dia mengejekku....

masuk kamar, masalah itu masih mengejarku...
huffff.... pergilah... go out... aku merintih...
namun tetap dia mengikuti, tetap di anganku...
perlahan kubaca sederet syair:
"jantung ni berdebar..
bergetar bagai ombak di laut lepas..
ingin kuberlari mengejar awan..
menyapu senja di keheningan malam.."

oh... betapa hati terhibur juaaa... perlahan kulantunkan:
apalah artinya dikejar bila yg dikejar hilang lenyap....
biarlah malam tetap misteri, dan awan tetap melayang....
tetapi dirimu, ya dirimu... tetap berdiri dengan kenangan....

Oh Tuhan yg maha pengasih....
akankah dia mendengarku...
akankah dia mengerti bahwa hidup ini harus dinikmati...
ajarkanlah dia, aku, mereka, semua orang tentang hidup...
biarlah kami akan menyambut esok dengan senyuman..
biarlah kami tetap bersyukur, di tengah hidup yg terus berlalu...